| |

Gerbang Samudera Raksa, Sebuah Kenyataan Yang Melebihi Mimpi Kami

Pada masa awal terbentuknya Desa Wisata Banjaroya, pengurus dan pemerintah desa Banjaroya masih belum tahu harus berbuat apa. Pada tahun tersebut (2011) juga masih sangat sedikit referensi desa wisata yang bisa menjadi rujukan. Yang jelas bahwa waktu itu tokoh masyarakat dan Pemerintah Desa Banjaroya meyakini bahwa pariwisata dapat dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan desa dan masyarakatnya agar lebih maju dan sejahtera. Keyakinan itu didasari pada kenyataan bahwa Kawasan Wisata Religi Sendangsono yang merupakan bagian dari wilayah Banjaroya bisa lebih cepat berkembang saat itu. Apalagi kepala desa yang menjabat pada waktu itu, Wiwin Windarta, berasal dari Sendangsono dan juga merupakan pelaku usaha pariwisata di sana, serta telah merasakan manfaat adanya pengembangan pariwisata. Di samping itu, secara geografid, letak Banjaroya juga yang strategis karena berada dekat dengan tempat wisata yang sudah terkenal, yaitu Candi Borobudur.

Agar pengembangan Desa Wisata Banjaroya lebih terarah, maka kemudian dibuatlah penyusunan rencana pengembangan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyempurnakan perencanaan tersebut. Selain penjaringan aspirasi melalui berbagai diskusi, strategi yang digunakan untuk mendapatkan bahan perencanaan adalah sowan tokoh (mendatangi tokoh untuk berdialog) serta membuat event sebagai sarana promosi, sosialisasi dan juga menjaring ide gagasan. Salah satu event awal yang diselenggarakan adalah Festival Durian Banjaroya pada tahun 2011. Festival ini dilaksanakan secara mandiri dan pembiayaan pun dilakukan patungan antara Desa Wisata Banjaroya, pemerintah desa, Forum Pengembangan Ekonomi Lokal, Karang Taruna dan Gapoktan Banjaroya. Dari hal tersebut kemudian tercetuslah berbagai ide dan gagasan pengembangan.

Dokumen awal perencanaan pengebangan Desa Wisata Banjaroya yang dibuat secara sederhana.

Dari masukan sesepuh dan tokoh-tokoh desa, terciptalah sebuah perencanaan sederhana dimana inti pengembangan Desa Wisata Banjaroya merawat kekayaan (alam dan budaya), mengembangkan potensi dan memaksimalkan hasil dari nilai tambah. Sektor pertanian khususnya durian menjadi pilihan utama untuk dikembangkan awal. Hal tersebut karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah petani, dan durian Banjaroya cukup dikenal sebagai salah satu durian unggulan. Basis perencanaan Desa Wisata Banjaroya adalah pengembangan beberapa titik (dusun) inti untuk mendorong perkembangan dusun-dusun disekitar titik tersebut, seperti terlihat pada gambar perencanaan di atas.

Dokumen perencanaan Desa Wisata Banjaroya

Kemudian dengan dibantu oleh pemerintah kabupaten dan provinsi, perencanaan sederhana tersebut berkembang menjadi lebih lengkap. Selain itu, dokumen tersebut juga didorong untuk menjadi dokumen negara serta dilengkapi dengan menyusun DED untuk beberapa titik utama. Dalam perencanaan ini juga sudah termuat pengembangan konektivitas dengan tujuan agar wisatawan bisa lebih lama berada di Desa Wisata Banjaroya, sehingga akan lebih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan.

Kembali pada judul artikel ini, Gerbang Samudera Raksa pada awalnya adalah sebuah mimpi agar Banjaroya mempunyai identitas penanda masuk kawasan berupa bangunan semacam tugu selamat datang. Kemudian setelah adanya pengembangan desa wisata, ide tersebut berkembang sesuai kebutuhan, yaitu penambahan berupa rest area dan fasilitasnya. Tujuanya, selain sebagai pintu gerbang dan meeting point wisatawan, adanya rest area diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana mendorong perekonomian melalui berbagai UMKM yang ada di Desa Wisata Banjaroya. Dalam gambar di atas bisa dilihat bahwa Gerbang Samudera Raksa itu awalnya kadalah sebuah mimpi untuk mempunyai penanda masuk di Desa Banjaroya yang kemudian menjelma dalam kenyataan menjadi Gerbang Samudera Raksa yg begitu megah dan istimewa, seperti kamu 😊.

Terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu terrealisasinya gerbang tersebut. Semoga akan lebih bermanfaat bagi kesejahteraan bersama, lahir batin.

Similar Posts

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *