Tren Minat Wisata Tahun 2025 dan Peluang Desa Wisata dalam Menyambut Perubahan
Tren Minat Wisata Tahun 2025 dan Peluang Desa Wisata dalam Menyambut Perubahan
Di tengah pesatnya perubahan minat wisatawan global, tahun 2025 diprediksi menjadi tahun di mana tren wisata berfokus pada pengalaman autentik, keberlanjutan, dan regeneratif. Para ahli memprediksi bahwa wisata berbasis pengalaman langsung dengan komunitas lokal, teknologi virtual, dan keseimbangan antara pekerjaan dan rekreasi akan menjadi pilihan utama. Hal ini membuka peluang besar bagi desa wisata untuk beradaptasi dan bersinergi dengan tren global ini.
1. Wisata Berbasis Pengalaman Autentik dan Keberlanjutan
Survei dari Expedia, wisata berbasis pengalaman yang mendalam dan keberlanjutan menjadi salah satu tren yang banyak peminat pada tahun 2025. Mereka cenderung memilih aktivitas yang mengajak berinteraksi dengan alam atau masyarakat lokal, seperti program pelestarian lingkungan dan budaya. Desa wisata yang menonjolkan budaya tradisional, kuliner lokal, dan aktivitas pelestarian lingkungan memiliki daya tarik khusus bagi wisatawan yang mencari pengalaman autentik ini
2. Wisata Regeneratif untuk Dampak Jangka Panjang
Konsep wisata regeneratif adalah upaya untuk memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Banyak wisatawan, khususnya dari generasi milenial dan Gen Z, kini lebih tertarik pada wisata yang tidak hanya “mengambil,” tetapi juga “memberi.” Mereka bersedia terlibat dalam proyek komunitas, seperti pengembangan desa, konservasi lingkungan, atau bahkan edukasi di sekolah-sekolah desa
3. Wisata Kesehatan dan Wellness Retreat
Tahun 2025 juga akan melihat peningkatan minat pada wisata kesehatan dan wellness retreat. Wisatawan mencari ketenangan dan pemulihan baik untuk tubuh maupun pikiran mereka. Desa-desa wisata yang memiliki suasana alami dan tenang, serta akses ke sumber air panas atau lokasi dengan keindahan alam, menjadi lokasi ideal untuk wellness retreat. Data dari berbagai survei menunjukkan tren yang terus berkembang ini, di mana banyak wisatawan mencari lokasi yang mendukung kesehatan mental dan fisik mereka
4. Teknologi Virtual dan Augmented Reality (AR) untuk Promosi dan Pengalaman Wisata
Teknologi juga menjadi kunci dalam tren wisata tahun 2025. Wisatawan dapat menjelajahi destinasi secara virtual sebelum melakukan kunjungan fisik. Dengan menggunakan AR, desa wisata dapat menyediakan tur virtual yang menampilkan daya tarik alam atau budaya lokal mereka untuk menarik perhatian wisatawan. Menurut riset yang diterbitkan oleh beberapa platform perjalanan, teknologi ini dapat membantu wisatawan merencanakan perjalanan mereka dan memberikan gambaran nyata sebelum kunjungan langsung
5. Perpaduan Wisata Kerja dan Liburan (Bleisure)
Tren bleisure, di mana perjalanan bisnis dan rekreasi digabungkan, diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2025. Destinasi yang menyediakan tempat kerja yang nyaman sekaligus menawarkan pengalaman wisata menarik menjadi pilihan wisatawan bisnis. Desa wisata yang memiliki jaringan internet yang baik dan menawarkan fasilitas coworking sederhana akan sangat menarik bagi segmen wisatawan ini
Desa Wisata Menyambut Tren 2025
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh desa wisata untuk menyambut tren ini adalah:
- Meningkatkan Infrastruktur Hijau: Desa wisata dapat memperkuat praktik keberlanjutan seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah untuk menarik wisatawan yang peduli lingkungan.
- Penguatan Program Budaya dan Sosial: Mengembangkan program yang melibatkan wisatawan dalam kegiatan lokal seperti bercocok tanam, membuat kerajinan tangan, atau upacara adat.
- Kolaborasi dengan Platform Digital: Promosi melalui media sosial, tur virtual, dan situs web dapat membantu desa wisata untuk menjangkau wisatawan global dengan lebih mudah.
- Pengembangan Wellness Tourism: Memanfaatkan ketenangan dan keindahan alam untuk mengembangkan wisata kesehatan, seperti program yoga, meditasi, atau wisata herbal.
Tren minat wisata tahun 2025 menghadirkan peluang besar bagi desa wisata di Indonesia untuk semakin berkembang. Dengan berfokus pada keberlanjutan, regenerasi, kesehatan, serta penggunaan teknologi, desa wisata bisa menjadi bagian utama dari perkembangan pariwisata 2025. Dukungan dari pemerintah dan komunitas juga akan sangat penting dalam memastikan desa wisata bisa beradaptasi dan berkembang. Sehingga tidak hanya dapat meningkatkan jumlah kunjungan, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Referensi :
Antara News
Piplum
Travel+Leisure