Experiental Learning Pertanian Di Desa Wisata Banjaroya
Experiental Learning Pertanian Di Desa Wisata Banjaroya
Ngudi Rejeki merupakan salah satu kelompok tani mitra Desa Wisata Banjaroya. Kelompok ini berfokus pada budi daya kakao dan pengolahan cokelat. Selain bertani, kelompok tani Ngudi Rejeki juga mengolah hasil pertanian menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Markas besar mereka yang sekaligus menjadi tempat produksi berada di Taman Kakao Cokelat. Selain sebagai salah satu daya tarik atraksi wisata, tempat ini juga sering kita manfaatkan untuk berbagai kegiatan lainya, seperti sekolah lapang, study tiru, magang, maupun berbagai kegiatan wisata edukasi lainya.
Apa Itu Experiental Learning?
Experiental learning, atau pembelajaran berbasis pengalaman adalah metode pembelajaran yang berfokus pada pengalaman langsung dan praktik lapangan. Metode ini memungkinkan peserta untuk belajar melalui tindakan, refleksi, dan adaptasi dari cerita dan pengalaman mereka sendiri. Ini berbeda dari metode pembelajaran tradisional yang lebih berfokus pada teori dan konsep.
Baca Juga : Prospek Cerah Pertanian Kakao
Mengapa Experiential Learning?
- Peningkatan Keterampilan Praktis: Pembelajaran berbasis pengalaman memberi kesempatan kepada peserta untuk mengembangkan keterampilan praktis. Mereka dapat belajar cara merawat tanaman, mengatasi hama dan penyakit, dan merawat kebun mereka dengan cara yang lebih efisien, sampai manajemen pertanian dan produksi.
- Peningkatan Pengetahuan Lokal: Petani dalam kelompok tani sering memiliki pengetahuan lokal yang berharga. Hal ini belum tentu ada di tempat lain.
- Adaptasi terhadap Tantangan: Industri kakao sering berhadapan dengan tantangan perubahan iklim, fluktuasi harga, dan peraturan yang berubah. Melalui experiential learning, peserta dapat mengidentifikasi solusi yang paling sesuai dengan situasi mereka dan merencanakan strategi adaptasi yang efektif.
- Pemberdayaan Petani: Metode ini memberdayakan petani dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Mereka dapat merasa lebih terlibat dalam manajemen kelompok tani dan memiliki rasa memiliki terhadap keberlanjutan usaha mereka.
Implementasi Experiental Learning Pertanian Kakao:
- Kunjungan ke Kebun: Peserta diajak mengunjungi kebun untuk melihat teknik budidaya yang berbeda. Ini memberikan kesempatan untuk bertukar pengalaman dan ide.
- Eksperimen: Peserta dapat mencoba teknik pertanian baru dalam kelompok tani. Misalnya, mereka bisa mencoba varietas tanaman yang berbeda, metode pengendalian hama yang inovatif, atau teknik pemupukan yang lebih efisien.
- Mentoring dan Workshop: Peserta akan mendapat bimbingan dari para ahli, baik praktisi maupun akademisi selama berkegiatan di Desa Wisata Banjaroya.
- Pelaporan dan Refleksi: Setelah pengalaman, peserta berkumpul untuk berbagi pengalaman, melakukan refleksi, dan merencanakan tindakan selanjutnya.
Keunggulan pembelajaran model experiential learning memiliki adalah meningkatkan kepercayaan diri, komunikasi, perencanaan, serta pemecahan masalah, menumbuhkan tanggungjawab, memperkuat kepercayaan, kerjasama dan kompromi dalam suatu kelompok.
Kegiatan ini cocok untuk pelajar, mahasiswa, maupun untuk kegiatan penguatan kapasitas kelompok masyarakat dan aparatur negara.
Baca Juga : Jamas Pacul ; Cara Petani Menjaga Alam, dan Budaya